"LENSA"
Kulihat cantik parasmu dari sebuah gambar. Gambar hasil potret camera kesayanganku. Kulihat rambut hitam dan terurai. Terlihat dari sudut lensa camera.
Kamu memang berbeda dengan lainnya. Duduk sendiri disudut kota. Memandang hiruk-pikuknya kota. Yang ditemani sebuah buku dan pensil.
Entah apa yang kau tulis saat itu. Mungkin tentang perasaan. Mungkin tentang keinginan. Mungkin tentang perjuangan. Mungkin tentang kekecewaan.
Setiap hari kau selalu ada disana. Menuliskan sebuah kata menjadi cerita. Kau tak lagi asing dimata. Tak lagi bingung karna terbiasa. Kau diam dalam seribu bahasa.
Mungkin kata apa, tidak akan bisa mewakili rasa perasaan yang ada. Indahnya bunga pun tidak akan bisa mewakili keanggunan dia.
Hari ini adalah hari yang cerah. Kududuk ditempat biasa kau berada. Ingin bertanya dan ingin menyapa. Kini rasa penasaran itu membahana. Dan sekarang diri ini terasa tersiksa.
Ku tunggu-tunggu, tapi kamu tak kunjung datang. Ufuk barat pun mulai memancarkan warna jingga. Pertanda bahwa petang dan malam akan segera tiba.
Rasa optimisku kini menjadi pesimis. Rasa berharap pun kini menjadi pasrah. Rasa penasaran dan rasa kecewa menjadi satu.
Kegagalan pun kini tak bisa lagi dipungkiri. Namun, aku yakin "Kalau jodoh tak akan kemana". Dan aku harus berusaha untuk mencoba, mencoba dan mencoba.